Rabu, 19 November 2014

Memilih deposito

Memilih deposito

Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka, merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu.
Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti.

Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.

Lebih Aman dengan Deposito

Banyak cara sebetulnya untuk menyisihkan uang demi kebutuhan masa depan. Mulai dari membeli barang-barang yang dapat bernilai kekal seperti perhiasan, menyisihkan uang dalam rekening biasa di bank, sampai deposito. Sayangnya untuk deposito, banyak masyarakat yang belum menyadari arti pentingnya penggunaan deposito di bank.


Dengan jangka waktu tertentu, kita bisa menyimpan uang di bank dalam bentuk deposito. Tentunya dengan keberadaan jangka waktu tertentu ini akan memberikan keuntungan bagi mereka yang begitu mudah tergoda untuk mengambil uang simpanannya di bank.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki deposito dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
  • Deposito merupakan investasi yang lebih aman berbanding dengan investasi pada aset, properti, saham, ataupun surat berharga lainnya
  • kadar bunga dalam deposito telah ditentukan dan pasti jumlahnya. Hingga, investasi dalam bentuk deposito dapat memberikan keuntungan yang pasti jumlahnya dan berlaku pada tempo waktu tertentu.
  • Berbeda dengan investasi pada aset dan saham yang persentasi keuntungannya tidak menentu dan jangka waktunya tidak pasti. Resiko investasi pada aset dan saham juga lebih besar. Investasi pada deposito nilainya juga bervariasi. Mulai dari jumlah kecil sampai milyaran.

Namun, investasi pada deposito juga memiliki ketidakleluasaan seperti nilai return yang kecil. Selain itu, tingkat penjaminan dari bank mungkin akan tidak sepenuhnya dari jumlah nominal yang kita investasikan.

Jangka waktu deposito bisa diatur mulai dari satu bulan hingga satu tahun. Maka ketika kita akan mengambil uang yang kita depositokan, bank akan mengenakan penalti. “Jika kita menarik deposito sebelum tanggal jatuh tempo, maka kita akan dikenakan penalti yang tiap bank mempunyai aturannya sendiri,”

Jangan Karena Tingkat Bunganya

Jika tidak menyukai resiko dalam investasi, gunakan saja deposito. Maka tak heran jika banyak investor yang menginginkan investasi yang cukup aman, kemudian memilih deposito meski dengan tingkat return yang kecil atau lebih rendah daripada investasi lainnya.

Namun dalam memilih investasi deposito, pihak investor harus jeli dalam mempertimbangkan banyak hal sebelum menentukan kemana sejumlah uang akan diinvestasikan pada sebuah bank. Karena, adalah satu kesalahan besar jika kita memilih salah satu produk investasi deposito hanya karena tingkat bunga yang ditawarkan ataupun karena iming-iming yang ditawarkan oleh bank

beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam memilih deposito. Antara lain, kita sebaiknya memperhatikan jenis deposito dan kriterianya. Perhatikan pula peraturan dan syarat yang harus dipebuhi dalam berinvestasi. Kita juga perlu memperhatikan bagaimana tingkat bunga yang ditawarkan dan persyaratan pengambilannya, biaya administrasi dan biaya lainnya yang perlu diperhitungkan, sampai bagaimana syaratnya dan apa penaltinya jika menarik investasi sebelum tanggal jatuh tempo.
Pada intinya dalam memilih deposito, jangan mutlak tergiur dengan tingkat bunga tinggi yang dijanjikan, hadiah yang dijanjikan, atau iming-iming undian yang diberikan.

Memilih Investasi Deposito

Dalam berinvestasi ada mereka yang berhasil tetapi ada juga yang gagal. Ada orang yang berhasil mendapatkan banyak keuntungan dan adapula yang rugi, ada yang sukses pada suatu waktu tetapi gagal diwaktu lainnya, adapula mereka yang sukses dalam jangka panjang. Apapun yang terjadi, semua itu tidak ada hubungannya dengan 'keberuntungan'. Dan mereka yang sukses dalam berinvestasi tidak mendapatkannya secara kebetulan.

Yang membedakan keberhasilan mereka adalah pengetahuan mereka tentang aturan-aturan dasar investasi dtingkatan tetap menjalankannya dengan disiplin dan konsisten, bekerja keras, dan terus belajar dengan sungguh-sungguh.

Salah satu aturan dasar dalam melakukan investasi adalah menyesuaikan investasi dengan kepribadian dan kebutuhan Anda. Suatu hal yang mungkin kelihatannya sangat sederhana, tapi banyak orang yang salah menerapkannya. Ini adalah suatu kunci keberhasilan investasi, dimana tidak ada orang yang dapat bertahan lama menjadi seorang investor yang sukses tanpa hal ini.

Untuk menyesuaikan investasi yang 'cocok' dengan diri Anda ada 5 pertanyaan yang perlu Anda tanyakan pada diri sendiri :

1. Apakah yang Anda butuhkan : pendapatan atau pertumbuhan modal ?

Ada investasi yang hanya memberikan pendapatan dan tidak ada kenaikan modal (seperti : deposito) sementara itu ada yang memberikan pertumbuhan modal yang besar dan hanya pemberikan pendapatan yang kecil (seperti : saham, properti). Biasanya kedua hal tersebut berbanding terbalik. Kebutuhan akan uang dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari menentukan pilihan investasi Anda. Contohnya, seseorang yang berusia 40 tahun dan mempunyai penghasilan yang tinggi, mungkin lebih tertarik untuk berinvestasi dalam saham yang menekankan pada pertumbuhan modal dibandingkan, seorang pensiunan mungkin lebih suka investasi dalam deposito yang memberikan pendapatan bunga setiap bulannya.

2. Berapa lama Anda akan menunggu untuk mendapatkan hasilnya ?

Ada investasi yang menawarkan hasil dalam satu bulan (seperti : deposito) dan lainnya mungkin memerlukan jangka waktu 25 tahun untuk mendapatkan hasilnya secara optimum (seperti : kehutanan, properti). Anda harus mengetahui dengan jelas jangka waktu dari investasi Anda.
Berinvestasi dengan jangka waktu yang salah hanya akan menyebabkan kerugian bagi Anda, misalnya dengan menempatkan uang yang tersedia untuk jangka waktu yang singkat dalam pasar modal.

3. Berapa besar resiko yang dapat Anda tolerir ?

Anda harus mengetahui tingkat resiko yang dapat Anda hadapi, baik secara kejiwaan maupun secara keuangan. Bila keadaan keuangan Anda solid, Anda bisa mencoba untuk berinvestasi pada yang beresiko tinggi/hasil yang tinggi. Tetapi bila kondisi keuangan Anda tidak kuat, Anda harus dapat menolak godaan untuk menggandakan uang Anda dengan mengambil resiko yang tinggi.
Usia juga menentukan, seorang yang berusia 60 tahun tentu ingin suatu investasi pada resiko yang lebih rendah dari seorang berusia 35 Tahun. Orang yang agresif yang berusia 35 tahun mempunyai waktu yang lebih panjang untuk pulih secara keuangan dari kesalahan berinvestasi, karenanya dia akan lebih siap mengambil resiko yang lebih tinggi.
Hal penting lainnya adalah sisi kejiwaan Anda. Bila anda mempunyai kecenderungan khawatir terhadap fluktuasi yang tinggi (dan membuat Anda tidak dapat tidur nyeyak di malam hari) Anda harus menjauhi investasi yang beresiko tinggi. Sisi kejiwaan penting dalam dua hal. Uang dan investasi seharusnya membuat Anda sejahtera, bukan membuat Anda gelisah. Kedua Anda tidak ingin emosi Anda (perasaan takut, serakah) yang menentukan keputusan investasi Anda. Suatu keputusan investasi hasus datang dari pemikiran yang jernih bukan berdasarkan emosi.

4. Berapa tingkat pengetahuan investasi yang Anda miliki ?

Investasi membutuhkan ketrampilan. Investasi tidak selalu membutuhkan perhitungan yang rumit, secara umum hanya membutuhkan aritmatika sederhana seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian (seperti : deposito, reksa dana). Seorang investor profesional (sepeti para manajer investasi) mungkin memerlukan modul statistik yang rumit seperti dalam menghitung nilai obligasi di pasar sekunder, nilai pasar yang wajar suatu saham.
Ketrampilan lainnya yang mungkin diperlukan adalan hubungan interpersonal dan kemampuan berkomunikasi (seperti : properti). Orang yang terbaik dan paling sukses berinvestasi dalam properti adalah mereka yang punya kemampuan tinggi dalam bernegosiasi.

5. Berapa banyak waktu yang Anda dedikasikan untuk investasi Anda ?

Pilihan investasi Anda mementukan berapa banyak waktu yang Anda harus sediakan untuk investasi tersebut. Biasanya investasi dalam saham memerlukan waktu yang cukup besar (kecuali Anda membiarkan orang lain mengelolanya untuk Anda) dibandingkan dengan menaruh uang dalam deposito.

Banyak orang harus menghitung nilai dari waktu mereka. Bila Anda mempunyai penghasilan yang tinggi sedangakan Anda melakukan investasi yang membutuhkan banyak waktu untuk dapat menjaga nilai investasi Anda dengan baik, mungkin lebih menguntungkan bagi Anda untuk membayar pihak lain yang dapat melakukannya dengan baik (seperti manajer investasi) sementara Anda tetap bekerja (dimana Anda tetap mendapatkan penghasilan Anda seperti biasa).

Dari data-data diatas, sudahkah Anda melakukan investasi yang sesuai dengan diri Anda?
Bila anda masih bingung dalam memilih investasi, hubungi kami di 087860065000 Sryam Budi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar