Kebencian dan Keserakahan
Kebencian dan keserakahan bersumber pada pandangan yang salah dalam memahami segala sesuatu.
Kalau keserakahan dan kebencian terpenuhi tuntutannya, maka serakah dan benci akan menjadi semakin besar dan akan menuntut pemuasan yang lebih besar lagi.
Kesengsaraan adalah "akibat".
Kita merasa tidak enak adalah "akibat".
Tetapi keserakahan dan kebencian bukanlah "akibat" melainkan "sebab".
Keserakahan dan kebencian mengakibatkan kesengsaraan.
Keserakahan dan kebencian muncul dari pandangan yang salah. Yang tidak kekal dianggap kekal, yang tidak baik dianggap baik, yang tidak abadi dianggap abadi, kesenangan yang sepintas dianggap bisa dinikmati terus menerus. Itulah pandangan salah. Lalu timbullah keserakahan dan timbullah kebencian.
Serakah itu ingin mendapat sesuatu
Benci itu ingin menyingkirkan sesuatu dan ingin menghancurkan sesuatu.
Kalau keserakahan dan kebencian timbul dan tidak dijaga, hingga muncul melalui mulut, timbullah ucapan buruk. Kalau muncul melalui jasmani, timbullah perbuatan jahat. Akibatnya adalah kesengsaraan dan penderitaan.
Merupakan kewajiban bagi tiap orang untuk membangun dan mengukuhkan keyakinan atas tanggung jawab setiap perbuatannya.
Sikap menghargai tiap kehidupan, mencintai sesama manusia, menerima perbedaan sebagai realitas kehidupan harus menjadi tema utama pendidikan seutuhnya.
Mencintai dan mengasihi akan membuat seseorang mampu mengendalikan diri dan menghapuskan kegelapan bathin yang menjadi sumber keserakahan dan kebencian.
Sumber: "Bersahabat dengan Kehidupan" - Bhikkhu Sri Pannyavaro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar