Masyarakat bali mungkin mengenal tembang ini;
Saking Tuhu Manah Guru..
Mituturan Cening Jani..
Kaweruhin Luwir Sanjata..
Ne Dadi Prabotang Sai..
Kaanggen Ngeruruh Merta..
Seenun Ceninge Urip...
Sebuah kidung-nyanyian luar biasa tentang makna Tumpek Landep..
Bahwa Sujatinya Tubuh kita ini adalah sebuah "Perabot/Senjata" yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan..
Bahwa Tubuh ini adalah sebuah PERABOT (ALAT/SENJATA), sebagai sarana agar kita mampu melakoni URIP ring KAURIPAN-menjalani HIDUP dalam KEHIDUPAN.. Dalam bahasa yg lain, NANDURIN KARANG AWAK- yaitu sebuah proses untuk meningkatkan kualitas diri..
Maka, keyakinan leluhur Bali pada saat Tumpek Landep memohon berkah Sang Hyang Pasupati yang diposisikan sebagai Energi di Kemulan/Rong Tiga dan Hyang Betara Taksu agar Ilmu Pengetahuan yang telah diturunkan saat Saraswati, dibersihkan saat Banyupinaruh dan selanjutnya diberikan Taksu saat Tumpek landep.. Bahwa PIKIRAN itulah sujatinya esensi dari Pengetahuan..
Selanjutnya dalam implementasi kehidupan, leluhur orang Bali bukan hanya memposisikan tubuh sebagai Perabot/Senjata, namun juga beraneka ragam peralatan yang membantu serta mempermudah kehidupan manusia diberikan penghargaan melalui prosesi upacara bebantenan Tumpek landep..
Terimakasih Hyang Mahaguru-Hyang Pasupati-Hyang Parama Kawi pencipta segala yang ada..
Rahajeng RahinaTumpek Landep..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar