Sabtu, 22 November 2014

Resah dan gelisah

Resah dan gelisah

Ketika diriku resah, gelisah, tidak tenang, tiada tahu apa yang menyebabkan gemuruh di hati ini, apa yang mesti kulakukan Guru...
Padahal sudah duduk hening dalam meditasi, tetap saja diriku ini resah dan gelisah...


Anakku.... Resahmu tidak akan kunjung memudar, walaupun kau sudah mengendalikannya sedemikain rupa, menekannya, mengalihkannya, justru keresahan itu tetap muncul dan melakukan perlawanan.
Disaat duduk heningpun dalam meditasi, kau tidak akan temukan ketenangan.

Terimalah keadaan itu apa adanya, peluklah keadaanmu, rasakanlah keadaanmu dengan ikhlas, dengarkanlah gelisahmu, resahmu... dia hanya ingin diperhatikan, hanya ingin di dengar...
Dengarkanlah dia dengan kasih, fahamilah dia.... maka dia akan berangsur angsur lembut, dia akan tenang ibarat seorang yang kehausan memperoleh minuman yag menyejukkan.
Sebenarnya dia ingin membantumu, dia ingin melindungimu supaya kau tidak disakiti, dia adalah benteng tubuh dan pikiran ini, dia perangkat kita saat kita di dunia ini.


Dia teman baik kita, sahabat kita...tanpa dia kita akan malas, loyo tidak ada semangat.
Rangkullah dia.....


Ketika dia sudah faham akan tujuannya kita di bumi ini, dia akan lembut dan bersama sama akan wujudkan cita cita kita untuk bebaskan diri dari belenggu dunia ini.


Anakku....Kegelisahan dan keresahan membutuhkan penerimaan yang tulus, penerimaan yang baik, begitu pula saat orang lain gelisah, menderita, mereka hanya memerlukan pendengar yang baik, perangkul yang mendamaikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar